BAB I
PENDAHULUAN
PTK merupakan salah satu jenis
penelitian dari berbagai jenis yang ada seperti penelitian eksperimen darn
penelitian kuantitatif, namun PTK merupakan jenis penelitian yang paling tepat
dan strategis untuk perbaikan proses pembelajaram yang permasalahanya banyak
dialami oleh para tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena itu, jenis
penelitian ini sangat tepat untuk dipahami dan diaplikasikan dalam upaya
mengatasi maslah yang relevan bagi mereka, yang kesehariannya tidak lepas dari masalah
di kelas atau proses pembelajaran.
Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen pembaharuan.
Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan langkah-langkah
inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukannya. Langkah inovatif sebagai bentuk perubahan paradigma guru
tersebut dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan guru tentang Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat mendukung program peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah peningkatan kualitas pendidikan.
Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah praktisi dan teoretisi
yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran, merupakan tuntutan
logis dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) yang
semakin pesat. Perkembangan Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan
proses pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif
terhadap peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu
mengajar.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode penelitian tindakan kelas
pada bab berikutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
METODE
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom
Action Research, diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas.
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan beberapa pengertian PTK berikut ini
:
a. Menurut Lewin (Tahir 2012:77), PTK
merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan pembelajaran dengan berkaca pada
pengalamnya sendiri atau dengan perbandingan dari guru lain.
b. Menurut Bahri (2012:8),
Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam
pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun
menjadi lebih baik.
c. Menurut Suyadi,2012:18, PTK
secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu penelitian, tindakan,
dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati suatu objek tertentu dengan
menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan meningkatkan
mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan
terencana dengan tujuan tertentu. Dan kelas adalah tempat di mana sekelompok
peserta didik menerima pelajaran dari guru yang sama.
d. Menurut Sanjaya,2010:25, Secara
bahasa ada tiga istilah yang berkaitan dengan penelitian tindakan keleas (PTK),
yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu
perlakuan yang menggunakan metologi untuk memecahkan suatu masalah. Kedua,
tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk
memperbaiki mutu. Ketiga kelas menunjukkan pada tempat berlangsungnya tindakan.
e. Menurut John Elliot, PTK adalah
peristiwa sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kualiatas tindakan di
dalamnya. Di mana dalam proses tersebut mencakup kegiatan yang menimbulkan
hubungan antara evaluasi diri dengan peningkatan profesional.
f. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart
(Sanjaya,2010:25), PTK adalah gerakan diri sepenuhnya yang dilakukan oleh
peserta didik untuk meningkatkan pemahaman.
g. Menurut Arikunto (Suyadi,2012:18), PTK
adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian, tindakan dan kelas”.
Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan menggunakan kaidah
metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan
dan orang lain demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu
perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang
dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Dan
kelas adalah tempat di mana sekolompok siswa belajar bersama dari seorang guru
yang sama dalam periode yang sama.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan
tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi
penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus. Berdasarkan
jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan
kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK
individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang
lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis
melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan
kunjungan antar kelas.
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan
sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Tujuan utama pertama,
melakukan perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani
proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan refleksi
untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran
alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah
pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan
tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi.
2.
Tujuan utama kedua,
melakukan pengembangan keteranpilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk
menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan
pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan
pelaksanaan tumbuh dari guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh kepala
sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan mind-on, tidak dalam
situasi artifisial, (3) produknya adalah sebuah nilai, karena keilmiahan segi
pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.
3.
Tujuan sertaan,
menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan guru.
C. Manfaat
Penelitian Tindakan Kelas
Fraenkel, dkk
(2012:596) menyebutkan sekurang-kurangnya lima manfaat penelitian tindakan
kelas, yaitu:
- PTK dapat dilakukan oleh hampir semua ahli di semua tipe sekolah, semua level, guru kelas baik secara individu maupun berkelompok, ataupun pimpinan sekolah.
- PTK dapat memperbaiki praktik pendidikan; membantu praktisi pendidikan (guru, pimpinan sekolah) dalam meningkatkan kompetensi terhadap apa yang mereka lakukan.
- PTK memberi ruang kepada guru atau praktisi lain untuk mengadakan penelitian mereka sendiri sehingga dapat mengembangkan cara-cara yang lebih efektif untuk mempraktikkan keahlian-keahlian mereka sendiri.
- PTK membantu guru mengidentifkasi masalah-masalah dan isu-isu secara sistematis.
- PTK dapat membangun sebuah komunitas yang berorientasi penelitian ilmiah di dalam sekolah itu sendiri
D. Karakteristik
Penelitian Tindakan Kelas
Apabila dirumuskan,
karakteristik PTK dapat dijabarkan sebagai berikut (Muslich, 2010:12-13)
1.
Masalah PTK berawal dari
guru: Masalah yang ditemukan guru di dalam kelas sebagai pelaku
pembelajaran dapat menjadi topik utama dalam melakukan penelitian
2.
Tujuan PTK adalah
memperbaiki pembelajaran: Implikasi dari tujuan ini adalah guru tidak
boleh mengorbankan proses pembelajaran karena sedang melakukan PTK.
3.
PTK adalah penelitian
yang bersifat kolaboratif: Seorang guru dapat berkolaborasi dengan dosen
tenaga ahli ataupun teman sejawat dalam melaksanakan PTK, sehingga dapat saling
memberikan masukan tentang prosedur pelaksanaan PTK dengan benar
4.
PTK adalah jenis
penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses
belajar mengajar di kelas: Tindakan-tindakan ini dapat berupa penggunaan
metode pembelajaran tertentu, penerapan strategi pembelajaran, pemakaian
media/sumber belajar, jenis pendekatan tertentu, atau hal-hal inovatif lainnya.
5.
PTK dapat menjembatani
kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan: Hal ini terjadi karena
dengan melakukan PTK berarti seorang guru dapat membuktikan apakah sebuah teori
pembelajaran dapat diterapkan secara efektif atau tidak di kelasnya, sehingga
ia dapat memperoleh balikan yang bagus untuk perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
Sementara itu, Ary
(2010:514) menyebutkan tiga karakteristik utama dari Penelitian tindakan,
yaitu:
- The research is situated in a local context and focused on a local issue. (Penelitian tindakan digunakan dalam konteks lokal dan difokuskan pada sebuah isu lokal)
- The research is conducted by and for the practitioner (Penelitian tindakan dilaksanakan oleh dan untuk praktisi).
- The research results in an action or a change implemented by the practitioner in the context (Hasil penelitian tindakan adalah sebuah tindakan atau sebuah perubahan yang diimplementasikan oleh praktisi dalam konteks tertentu).
E.
Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Prinsip-prinsip
Penelitian Tindakan Kelas meliputi (Arikunto, S: 2006) :
1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin
Penelitian yang dilakukan peneliti tidak boleh mengubah suasana rutin,
penelitian harus dalam situasi yang wajar, sehingga hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini berkaitan erat dengan profesi guru yaitu
melaksanakan pembelajaran, sehingga tindakan yang cocok dilakukan oleh guru
adalah yang menyangkut pembelajaran.
2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kerja
Kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan bukan karena keterpaksaan,
akan tetapi harus berdasarkan keinginan guru, guru menyadari adanya kekurangan
pada dirinya atau pada kinerja yang dilakukannya dan guru ingin melakukan
perbaikan. Guru harus berkeinginan untuk melakukan peningkatan diri untuk hal
yanglebih baik dan dilakukan secara terus menerus sampai tujuannya tercapai
3. SWOT sebagai dasar berpijak
Penelitian tindakan dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yang terdiri
atas unsur-unsur S-Strength(kekuatan), W-Weaknesses (kelemahan),
O-Opportunity (kesempatan), T-Threat(ancaman). Empat hal tersebut
dilihat dari sudut guru yang melaksanakan maupun siswa yang dikenai tindakan.
Dengan berpijak pada hal-hal tersebut penelitian tindakan dapat dilaksanakan
hanya bila ada kesejalanan antara kondisi yang ada pada guru dan juga siswa.
Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri peneliti dan subjek tindakan
diidentifikasi secara cermat sebelum mengidentifikasi yang lain.
4. Upaya Empiris dan Sistemik
Dengan telah dilakukannya analisis SWOT, tentu saja apabila guru melakukan
penelitian tindakan, berarti guru sudah mengikuti prinsip empiris (terkait
dengan pengalaman) dan sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan
keseluruhan sistem yang terkait dengan objek yang sedang digarap. Pembelajaran
adalah sebuah sistem, yang keterlaksanaannya didukung oleh unsur-unsur yang
kait mengkait. Jika guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga memikirkan
tentang sarana pendukung yang berbeda, mengubah jadwal pelajarandan semua yang
terkait dengan hal-hal yang baru diusulkan tersebut.
5. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan
Kata SMART yang artinya cerdas mempunyai makna dalam proses perencanaan
kegiatan penelitian tindakan. Adapun makna dari masing-masing huruf adalah : S–specific,
khusus, tidak terlalu umum, M–Managable, dapat dikelola,
dilaksanakan, A-Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau Achievable,
dapat dicapai, dijangkau, R-Realistic, operasional, tidak di luar
jangkauan dan. T-Time-bond, diikat oleh waktu, terencana.
Ketika guru menyusun rencana tindakan, harus mengingat hal-hal yang
disebutkan dalam SMART. Tindakan yang dipilih peneliti harus a)Khusus specific,
masalah yang diteliti tidak terlalu luas, ambil satu aspek saja sehingga
langkah dan hasilnya dapat jelas dan spesifik b)Mudah dilakukan, tidak sulit
atau berbelit, misalnya kesulitan dalam mencari lokasi mengumpulkan hasil,
mengoreksi dan lainnya. c)Dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan,
artinya siswa tidak mengeluh gara-gara guru memberikan tindakan dan juga
lingkungan tidak terganggu karenanya d)Tidak menyimpang dari kenyataan dan
jelas bermanfaat bagi dirinya dan subjek yang dikenai tindakan.
F. Metode Penelitian Tindakan Kelas
Secara singkat,
metode penelitian berisi hal-hal sebagai berikut :
1. Setting Penelitian
Setting Penelitian mengambarkan
lokasi dalam dan kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan. Tidak ada
sempel populasi dalam PTK. Jadi subjek penelitian adalah satu isi jelas secara
keseluruhan.
2. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian merupakan adanya suatu target bahwa akan terjadi
perbahan melalui tindakan yang dilalukan guru. Target disini bukan semata-mata
hasil, tetapi bagian dari proses pembelajaran.
3. Rencana tindakan
Rencana tindakan adalah gambaran riil secara detail mengenai rencana
tindakan yang akan dilakukan peneliti. Perlu diingat, bahwa yang dimaksud
rencama tindakan bukan tahapan atau siklus-siklus dalam PTK sebagaimana
dikemukakan, tetapi benar-benar rencana tindakan secara rill tentang hal-hal
yang akan dilakukan peneliti dari awal hingga akhir.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalahmetode yang digunakan peneliti dalam merekam
data (informasi) yang dibutuhkan. Secara umum, bagian ini menjelaskan tentang
informasi yang menyangkut indicator yang terdapat dalam tindakan, misalnya
hidupnya diskusi siswa, proses keteraturan diskusi, penggunaan alat peraga dan
lain sebagainya.disamping itu, pada bagian ini, peneliti juga perlu
mengemukakan proses refleksi yang akan dilakukan dan cara mengetahui hasil
belajar siswa.
5. Analisis data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui
seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar
siswa.
Secara umum,
bagian teknik pengumpulan data menjelaskan informasi yang menyangkut indicator
yang terdapat dalam tindakan, misalnya hidup diskusi siswa, proses keteraturan
diskusi, penggunaan alat peraga,penerapan metode cooperative learning, hasil belajar siswa, dan lain sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan
tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi
penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a.
Tujuan utama pertama,
melakukan perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani
proses pembelajaran.
b.
Tujuan utama kedua,
melakukan pengembangan keteranpilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk
menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan
pembelajaran.
Prinsip-prinsip
Penelitian Tindakan Kelas meliputi (Arikunto, S: 2006) :
1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin
2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kerja
3. SWOT sebagai dasar berpijak
4. Upaya Empiris dan Sistemik
5. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan
Metode penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut
1. Setting Penelitian
2. Sasaran penelitian
3. Rencana tindakan
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Analisis data
terimakasih kakak bermanfaat sekali
BalasHapusboleh minta contoh proposalnya kak ? trmksh.
BalasHapusThanks atas artikel nya bisa menambah wawasan
BalasHapusSangat bermanfaat bagi saya.. terimakasih.
BalasHapus